Source text in English | Translation by Arfan Achyar (#8341) — Winner |
I remember reading once that some fellows use language to conceal thought, but it's been my experience that a good many more use it instead of thought. A businessman's conversation should be regulated by fewer and simpler rules than any other function of the human animal. They are: Have something to say. Say it. Stop talking. Beginning before you know what you want to say and keeping on after you have said it lands a merchant in a lawsuit or the poorhouse, and the first is a short cut to the second. I maintain a legal department here, and it costs a lot of money, but it's to keep me from going to law. It's all right when you are calling on a girl or talking with friends after dinner to run a conversation like a Sunday-school excursion, with stops to pick flowers; but in the office your sentences should be the shortest distance possible between periods. Cut out the introduction and the peroration, and stop before you get to secondly. You've got to preach short sermons to catch sinners; and deacons won't believe they need long ones themselves. Give fools the first and women the last word. The meat's always in the middle of the sandwich. Of course, a light butter on either side of it doesn't do any harm if it's intended for a man who likes butter. Remember, too, that it's easier to look wise than to talk wisdom. Say less than the other fellow and listen more than you talk; for when a man's listening he isn't telling on himself and he's flattering the fellow who is. Give most men a good listener and most women enough note-paper and they'll tell all they know. Money talks -- but not unless its owner has a loose tongue, and then its remarks are always offensive. Poverty talks, too, but nobody wants to hear what it has to say. | Saya pernah membaca kalau sebagian orang menggunakan bahasa untuk menyembunyikan pikiran, tetapi berdasarkanapa yang saya dapatkan dari pengalaman, banyak lagi yang menggunakan bahasa lebih daripada pikiran. Percakapan seorang pelaku bisnis semestinya diatur oleh berbagai aturan yang lebih sederhana dan jumlahnya lebih sedikit daripada fungsi lain yang dimiliki oleh manusia. Yaitu: Ada maksud yang ingin disampaikan. Katakan. Berhenti berbicara. Memulai berbicara sebelum Anda paham apa yang ingin Anda katakan dan terus berbicara setelah maksud Anda tersampaikan hanya akan membawa kesulitan besar bagi diri Anda. Di perusahaan ini, saya memiliki sebuah bagian hukum dan bagian itu butuh banyak biaya, tetapi membantu saya untuk tidak berurusan dengan hukum. Anda boleh-boleh saja berbicara dengan seorang wanita atau berbicara dengan teman Anda setelah makan malam seperti ketika menghadiri sekolah minggu dulu, sembari sesekali membicarakan hal lain yang tidak berkaitan sama sekali; tetapi ketika berada di kantor, kalimat Anda semestinya sesingkat mungkin. Hindari pembicaraan yang bertele-tele, dan berhenti sebelum ucapan Anda menjadi bertele-tele. Seperti halnya pendeta yang hanya perlu berpidato singkat untuk menggugah hati para pendosa, Anda pun tidak perlu berpanjang lebar dengan ucapan Anda. Sampaikan inti pembicaraan Anda. Hal yang terpenting yang ingin Anda sampaikan selalu ada di tengah ucapan Anda. Tentu saja, sedikit pemanis tidak akan merugikan kalau diucapkan secara tepat. Juga ingat, lebih mudah tampak bijak daripada berbicara bijak. Ucapkan lebih sedikit kata daripada orang lain dan mendengarlah lebih daripada Anda berbicara; karena ketika manusia berbicara, dia tidak berbicara dengan dirinya sendiri dan dia menyanjung orang yang dia ajak bicara. Kalau Anda menjadi pendengar dan pemerhati yang baik bagi sebagian besar orang, mereka akan mengutarakan semua yang mereka ketahui. Uang berbicara – tetapi hanya ketika si pemilik punya mulut yang tidak bisa dikendalikan, dan kemudian ucapan yang keluar selalu tidak sopan. Kemiskinan juga seperti itu, tetapi tidak ada yang mau mendengar apa yang ingin diucapkannya. |